Apakah Pekerja yang Merasa Dihormati Bekerja Lebih Keras?
Kurangnya produktivitas dapat menjadi saluran emosional dan finansial di tempat kerja. Masalahnya adalah sebagian besar manajer tidak tahu bagaimana memanfaatkan tenaga penggerak yang memotivasi orang, menurut sebuah studi April 2006 yang dilakukan oleh Harvard Business School. Para peneliti menemukan bahwa sementara para pekerja merasa tertekan ketika pengusaha tidak mengungkapkan penghargaan atas pekerjaan mereka, menerapkan program pengakuan atau sekadar memberikan isyarat sederhana dapat mendorong karyawan untuk menambah nilai.
Ketidakpuasan
Penting bagi karyawan untuk mengetahui bahwa upaya mereka dihargai dan bahwa kontribusi mereka dihargai oleh majikan mereka. Bahkan dalam ekonomi yang bergejolak dengan data pasar kerja yang suram, 39 persen pekerja yang disurvei ingin berhenti karena mereka tidak merasa dihargai di tempat kerja, dan lebih dari setengahnya tidak puas dengan tingkat penghargaan yang mereka terima, menurut sebuah studi 2011 oleh Globoforce Motivasi di Seluruh Dunia. Pekerja menghargai pujian dan mengambil kepemilikan atas pekerjaan mereka ketika mereka merasa diakui. Pengakuan memperkuat prestasi dan melibatkan karyawan untuk bekerja lebih keras.
Uang vs Apresiasi
Pengakuan sering lebih dicari dari karyawan daripada peningkatan kompensasi atau tunjangan. Pembicaraan uang, tetapi menurut University at Buffalo, karyawan tidak akan bekerja lebih keras atau bekerja pada puncaknya hanya untuk uang. Ketika ditanya apakah mereka akan bekerja lebih keras jika upaya mereka lebih dihargai, 65 persen responden yang puas mengatakan mereka akan melakukannya, menurut penelitian Globoforce.
Kapan Memberikan Pengakuan
Orang merespons tindakan sederhana yang mengekspresikan perhatian dan rasa hormat. Ketika karyawan merasa dihargai dan dihargai, mereka merangkul tujuan majikan, yang memberi mereka tujuan tambahan. Manajer harus mengenali semua tingkat kontribusi karyawan, dan umpan balik harus diberikan sedekat mungkin dengan tindakan. Banyak pengusaha masih memberlakukan praktik umum untuk memberikan pengakuan pada tinjauan berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tetapi tidak banyak membantu produktivitas, dan seringkali mengakibatkan karyawan merasa diremehkan.
Program Hadiah
Umpan balik harus diarahkan pada kinerja karyawan, bukan kepribadiannya. Ucapan terima kasih yang sederhana dan tulus yang dengan jelas menyatakan bagaimana perilaku karyawan menambah nilai - dan bagaimana hal itu membuat pengusaha merasa - berjalan jauh dalam menunjukkan bahwa perusahaan peduli. Dalam studi Globoforce, peserta juga menyatakan keinginan untuk meningkatkan program pengakuan. Kartu hadiah, program berbasis poin, catatan untuk eksekutif senior, hari-hari fleksibel atau makan malam untuk dua karya keajaiban untuk menunjukkan pujian yang tepat.