Contoh Kelemahan Karyawan

Karena karyawan adalah tulang punggung bisnis, penting bagi pemilik usaha kecil untuk merekrut pekerja yang terampil dan berkualitas. Ini membutuhkan wawancara ekstensif, meninjau pendidikan, pengalaman, dan referensi, serta memberikan bimbingan dan pelatihan kepada karyawan begitu mereka dipekerjakan. Bahkan dengan perekrutan yang ditargetkan, karyawan yang Anda pekerjakan mungkin terbukti lemah. Dan kelemahan itu dapat berdampak negatif pada tempat kerja.

Ketidakmampuan untuk Memenuhi Tujuan

Pengusaha biasanya memberikan deskripsi pekerjaan kepada karyawan mereka, baru dan berpengalaman, yang menguraikan apa pekerjaan mereka. Karyawan menerima tujuan terukur yang harus mereka selesaikan dalam waktu tertentu. Karyawan yang tidak dapat mencapai tujuan tersebut dapat merusak pertumbuhan dan laba perusahaan.

Komunikasi yang buruk

Komunikasi penting untuk bisnis, terlepas dari ukuran atau industri. Komunikasi tertulis, verbal, dan nonverbal berperan penting dalam cara mereka mengirim dan menerima pesan, termasuk cara karyawan berkomunikasi dengan manajemen, sesama rekan kerja, pelanggan dan pemasok serta vendor. Keterampilan komunikasi yang buruk di antara karyawan adalah kelemahan yang pada akhirnya merugikan operasi perusahaan.

Menolak Kerja Sama Tim

Meskipun tidak semua pekerjaan mengharuskan karyawan untuk bekerja dalam tim, kerja tim sering kali meningkatkan tempat kerja, memungkinkan karyawan untuk berbagi ide dan informasi, membangun kepercayaan, dan menyelesaikan tugas dengan lebih efektif dan efisien. Karyawan yang menolak bekerja dengan kelompok untuk menyelesaikan tugas, seperti tidak berpartisipasi dalam rapat, tidak memberikan informasi dan penelitian yang diperlukan kepada karyawan di departemen lain untuk menyelesaikan tugas dan tidak menjangkau sesama karyawan untuk mendapatkan bantuan dapat mengakibatkan produktivitas yang rendah.

Kurang motivasi

Karyawan dapat kehilangan motivasi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya kepercayaan pada perusahaan atau manajemen, tidak tertarik pada posisi atau rasa tidak dihargai karena kerja keras. Akibatnya, karyawan dapat berhenti berusaha untuk mencapai potensi maksimal mereka, merespons dengan buruk terhadap panduan manajemen, mengembangkan hubungan yang tegang dengan rekan kerja dan memberikan layanan pelanggan yang buruk.

Keterlambatan atau Ketidakhadiran yang Konsisten

Ketika karyawan tiba di tempat kerja terlambat atau terus-menerus menelepon untuk mengatakan mereka sakit, ketidakhadiran mereka menghalangi mereka untuk melakukan tugas yang ditugaskan. Produktivitas menurun, dan sikap tersebut dapat mendorong karyawan lain untuk meniru perilaku ini.

Pesan Populer