Kelemahan Teknologi Informasi dalam Bisnis
Hampir setiap bisnis, besar atau kecil, di pasar global saat ini menggunakan beberapa bentuk teknologi informasi (TI) untuk membantu proses operasional. Solusi TI membantu menghemat waktu, menciptakan tenaga kerja seluler dan menggunakan pesan yang ditargetkan untuk meningkatkan retensi klien. Terlepas dari keuntungan yang signifikan, ada kerugian yang harus dipertimbangkan pemilik bisnis ketika mereka ingin menerapkan solusi TI baru.
Teknologi Membuat Bisnis Lebih Efisien
Tujuan layanan TI adalah membuat tim bisnis lebih efisien. Menjadi lebih efisien dapat menandakan perlunya mengelola proses penjualan dengan lebih baik, mempercepat pemenuhan, atau meningkatkan layanan pelanggan. Pada akhirnya, efisiensi harus menjadi solusi yang hemat biaya, jika layanan TI digunakan dengan benar.
Biaya Implementasi dan Kepatuhan terhadap Peraturan
Menerapkan solusi baru membutuhkan waktu dan uang. Biasanya, ada gangguan dalam layanan bisnis ketika fase baru layanan diimplementasikan. Pelatihan karyawan tambahan diperlukan dan pelanggan mungkin mengalami penurunan layanan saat implementasi sedang berlangsung.
Perusahaan biasanya mempekerjakan kontraktor luar untuk mengimplementasikan perangkat lunak dan solusi perangkat keras baru. Meskipun solusi TI telah menjadi lebih hemat biaya karena teknologi telah meningkat, perusahaan yang memiliki persyaratan kepatuhan utama perlu memastikan bahwa mereka mengikuti semua peraturan atau mereka akan menghadapi risiko hukuman dan tindakan hukum.
Risiko Keamanan Teknologi
Sebagian besar solusi TI bergerak menuju sistem berbasis cloud. Ini adalah salah satu alasan mengapa tenaga kerja telah dimobilisasi. Anggota tim dapat bekerja dari rumah, bergabung dengan rapat online, dan mengakses data klien dari telepon pintar dan perangkat seluler lainnya. Kenyamanan ini disertai dengan risiko besar: keamanan.
Penjahat telah menemukan bahwa anonimitas dunia maya merupakan model hebat untuk aktivitas ilegal, yang meliputi peretasan, pembajakan, dan pencurian data perusahaan atau klien. Seorang penjahat cyber dapat meretas ke dalam sistem pembayaran dan dapat menyedot transaksi pembayaran dari pelanggan nyata ke rekening luar negeri. Pelanggan tidak pernah mendapatkan produk dan perusahaan dibiarkan berurusan dengan masalah yang dihasilkan. Masalah lain adalah peretas menggunakan ransomware untuk menyandera situs web, menuntut pembayaran sebelum mengizinkan perusahaan beroperasi lagi.
Spyware dan Informasi Pribadi
Masalah yang paling umum adalah spyware yang mencuri informasi pribadi dan pribadi dari pelanggan atau karyawan. Informasi tersebut kemudian disimpan dan digunakan sesuka hati oleh peretas untuk pembelian penipuan atau pencurian identitas. Risiko keamanan adalah sesuatu yang sesederhana smartphone karyawan yang hilang atau dicuri, yang berisi akses ke program dan informasi perusahaan.
Meningkatkan Regulasi Data
Informasi adalah bisnis besar di dunia modern. Akibatnya, melindungi data dan menggunakannya secara etis adalah prioritas utama bagi pembuat undang-undang dan pihak berwenang. Pemilik bisnis tidak boleh naif terhadap apa yang terlibat dalam melindungi data klien. Beberapa industri lebih banyak diatur daripada yang lain, seperti industri layanan kesehatan dan jasa keuangan, karena dalam kegiatan bisnis mereka setiap hari, industri ini mengumpulkan informasi sensitif dan pribadi dari klien dan pasien.
Namun, hanya karena Anda menjalankan toko mainan tidak berarti Anda tidak tunduk pada peraturan. Bagaimana Anda menangani daftar email; bagaimana Anda mengonfirmasi usia orang yang Anda kumpulkan informasi; dan bagaimana Anda menangani informasi kartu kredit, semuanya diatur. Bersiap dan memiliki protokol standar sangat penting untuk melindungi klien Anda dan bisnis Anda.